Monday, May 29, 2023

Modul 2: Percobaan 2 Kondisi 24

Modul 2: Percobaan 2 Kondisi 24




1. Kondisi
[Kembali]

   Buatlah rangkaian T flip flop seperti pada gambar pada percobaan 2 dengan ketentuan input B0=1, B1=0, B2=CLK.
2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]
 

3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
 
Gambar rangkaian di atas merupakan jenis rangkaian T flip flop. T Flip-flop atau flip-flop toggle adalah flip-flop J-K yang kedua masukannya (J dan K) digabungkan menjadi satu sehingga hanya ada satu jalan masuk. Karakteristik dari flip-flop ini adalah kondisi dari keluaran akan selalu toogle atau selalu berlawanan dengan kondisi sebelumnya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini sedangkan keluarannya tetap dua, seperti flip-flop pada umumnya. Jika keadaan keluaran flip-flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaan berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini flip-flop jenis ini disebut sebagai flip-flop toggle.
 
Rangkaian flip-flop percobaan terdiri dari 5 kaki input dan 2 kaki output. Kaki input R dihubungkan ke B0, S dihubungkan ke B1, J dan K dihubungkan ke VCC, kemudian clock dihubungkan ke B2, Sedangkan untuk kaki outputnya sendiri, yaitu Q dihubungkan ke kaki 5 dan Q' dihubungkan ke kaki 6. Pada percobaan ini terlihat bahwa untuk clock aktif berada pada kondisi low atau clocknya berlogika 0 (active low). Sedangkan untuk percobaan dengan kondisi yang dipilih, posisi clocknya adalah berlogika 1, sehingga untuk input pada clocknya saat ini tidak aktif. Karena clocknya tidak aktif, maka untuk output yang dihasilkan adalah 0 untuk Q, sedangkan Q' yang merupakan kebalikan dari Q bernilai 1. Jadi untuk percobaan ini, hasil outputnya adalah Q=1 dan Q'=0.

5. Link Download [Kembali]
 
HMTL
Rangkaian Percobaan 
Video Percobaan 
Datasheet 74LS112klik disini
Datasheet Switch klik disini



Modul 2: Percobaan 1 Kondisi 25

Modul 2: Percobaan 1 Kondisi 25




1. Kondisi
[Kembali]

    Buatlah rangkaian J-K flip flop dan D flip flop seperti pada gambar pada percobaan 1 dengan ketentuan input B0=1, B1=1, B2=1, B3=clock, B4=0, B5=don’t care, B6=0 led diganti logicprobe.

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]


3. Video Simulasi [Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Gambar rangkaian di atas merupakan gambar rangkaian J-K Flip Flop dan D Flip Flop dengan ketentuan input B0=1, B1=1, B2=1, B3=clock, B4=0, B5=don’t care, B6=0 led diganti logicprobe. Flip flop merupakan rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. 
 
Pada gambar rangkaian di atas, tepatnya pada bagian J-K flip flop di sebelah kanan, terlihat bahwa untuk kaki R (reset) dihubungkan ke B0, dan bernilai 1. Untuk kaki S (set) dihubungkan  ke B1 dimana untuk nilainya sendiri adalah 1. Untuk kaki J dihubungkan ke B2 dengan nilai 1, untuk clk dihubungkan ke B3 dimana posisi clock disini adalah aktif low (akan aktif jika bernilai 0). Selanjutnya, untuk kaki K dihubungkan ke B4 dengan nilai 0. Untuk mensimulasikan rangkaian ini, hal yang harus diperhatiakn adalah posisi clocknya, apakah dia aktif high atau aktif low. Berhubung dia aktif low, maka rangkaian ini akan aktif pada inputan bernilai 0. Pada rangkaian dapat dilihat B0 dan B1 memberikan inputan 1 pada kaki R dan S, sehingga pengaruh output tergantung pada kaki J dan K, dimana terhubung dengan switch B2 dan B4, pada B2 berinputan 1 dan pada B4 berinputan 0 sehingga output dari Q adalah 1 dan Q' adalah 0.
 
Selanjutnya, adalah rangkaian D flip flop yang terletak pada bagian sebelah kiri. Untuk D flip flop, bagian B5 tidak mempengaruhi dari output karena bersifat dontcare. Kemudian B6 dihubungkan ke ground sehingga inputan bernilai 0. Kaki clock berinput 0 membuat kaki pada D akan bersifat dont care sehingga output yang keluar pada Q akan sesuai dengan tabel kebenaran yaitu 0 dan Q' beroutput 1.

5. Link Download [Kembali]
 HMTL
Rangkaian Percobaan
Video Percobaan
Datasheet 74LS112 klik disini
Datasheet 7474 klik disini
Datasheet Switch klik disini


Soal 8.1






1. Tujuan[Back]
    > Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah sistem digital 
    > Untuk memahami materi rangkaian multiplexer 74151
    > Memahami rangkaian multiplexer 74151 

2. Alat dan Bahan[Back]
   A. Alat 

        > Voltmeter



    
    Voltemeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besaran tegangan listrik yang ada di dalam sebuah rangkaian listrik.

        > Amperemeter 



    Amperemeter adalah salah satu alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur seberapa besar kuat arus listrik yang terdapat pada sebuah rangkaian. 

        > Power Suply 



    Power suply atau catu daya adalah salah satu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronik lainnya.

B. Bahan 

        > IC 74151


    IC 74151 merupakan salah satu dari sekian banyak komponen multiplexer. IC 74151 memiliki 8 pin input dan juga mempunyai 3 selection dan ada pin enabled. Pada pin output terdapat 2 pin yang memiliki output berlawanan.
    Konfigurasi :
        > alat elektronika
        > berat : 10 gram

    Spesifikasi : 
      

3. Dasar Teori[Back]

    Multiplexer atau MUX, juga disebut selektor data, adalah rangkaian kombinasional dengan lebih dari satu jalur masukan, satu jalur keluaran dan lebih dari satu jalur pemilihan. Ada beberapa IC multiplexer itu memberikan keluaran yang saling melengkapi. Juga, multiplexer dalam bentuk IC hampir selalu memiliki ENABLE atau input STROBE, yang harus aktif agar multiplekser dapat melakukan yang diinginkan fungsi. Multiplexer memilih informasi biner yang ada di salah satu jalur input, tergantung pada status logika dari input seleksi, dan merutekannya ke jalur output. Jika ada n garis seleksi, maka jumlah jalur input maksimum yang mungkin adalah 2n dan multiplexer disebut sebagai 2n-to-1 multiplexer atau multiplexer 2n × 1. Gambar 8.1 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel kebenaran multiplexer 4-ke-1 dasar.
    Untuk membiasakan pembaca dengan perangkat multiplekser praktis yang tersedia dalam bentuk IC, Gambar 8.2 dan 8.3 masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel fungsi multiplexer 8-ke-1 dan 16-ke-1. Itu Multiplexer 8-ke-1 dari Gambar 8.2 adalah nomor tipe IC 74151 dari keluarga TTL. Ini memiliki RENDAH aktif AKTIFKAN masukan dan berikan keluaran pelengkap. Gambar 8.3 mengacu pada nomor jenis IC 74150 keluarga TTL. Ini adalah multiplexer 16-ke-1 dengan input LOW ENABLE aktif dan output LOW aktif.




    8.1.1 Didalam Multiplexer

        Kami akan menjelaskan secara singkat jenis rangkaian logika kombinasional yang ditemukan di dalam multiplexer oleh mempertimbangkan multiplexer 2-ke-1 pada Gambar 8.4 (a), tabel fungsional yang ditunjukkan pada Gambar. 8.4 (b). Gambar 8.4 (c) menunjukkan kemungkinan diagram logika dari multiplekser ini. Rangkaian berfungsi sebagai berikut:
• Untuk S = 0, ekspresi Boolean untuk output menjadi Y = I0.
• Untuk S = 1, ekspresi Boolean untuk keluaran menjadi Y = I1.
Jadi, input I0 dan I1 masing-masing dialihkan ke output untuk S = 0 dan S = 1. Memperluas konsep lebih lanjut, Gambar 8.5 menunjukkan diagram logika dari multiplexer 4-ke-1. Kombinasi masukan 00, 01, 10 dan 11 pada jalur pilih masing-masing beralih I0, I1, I2 dan I3 ke output. Pengoperasian sirkuit diatur oleh fungsi Boolean (8.1). Demikian pula, multiplexer 8-ke-1 dapat direpresentasikan dengan fungsi Boolean (8.2):





    8.1.2. Implementasi fungsi Boolean dengan Multiplexer

        Salah satu aplikasi multiplexer yang paling umum adalah penggunaannya untuk implementasi kombinasional logika fungsi Boolean. Teknik paling sederhana untuk melakukannya adalah dengan menggunakan MUX 2n-ke-1 untuk diterapkan fungsi Boolean n-variabel. Jalur input yang sesuai dengan masing-masing minterm yang ada di Fungsi Boolean dibuat sama dengan status logika '1'. Minterm tersisa yang tidak ada di file Fungsi Boolean dinonaktifkan dengan membuat baris masukan yang sesuai sama dengan logika '0'. Sebagai seorang Contoh, Gambar 8.8 (a) menunjukkan penggunaan MUX 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi Boolean yang diberikan dengan persamaan:





    Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.8, jalur input yang sesuai dengan tiga minterm yang ada di Boolean yang diberikan fungsi terkait dengan logika '1'. Lima kemungkinan minterm tersisa yang tidak ada dalam fungsi Boolean adalah terikat dengan logika '0'. Namun, ada teknik yang lebih baik yang tersedia untuk melakukan hal yang sama. Dalam hal ini, MUX 2n-ke-1 bisa digunakan untuk mengimplementasikan fungsi Boolean dengan n + 1 variabel. Prosedurnya adalah sebagai berikut. Dari n + 1 variabel, n terhubung ke n jalur pemilihan multiplexer 2n ke- 1. Variabel sisa digunakan dengan jalur input. Berbagai baris masukan terkait dengan salah satu dari berikut ini: '0', '1', sisa variabel dan pelengkap variabel sisa. Baris mana yang diberi status logika apa mudah ditentukan dengan bantuan prosedur sederhana. Prosedur lengkap diilustrasikan untuk Fungsi Boolean diberikan oleh persamaan (8.3). 
    Ini adalah fungsi Boolean tiga variabel. Secara konvensional, kita perlu menggunakan multiplexer 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi ini. Sekarang kita akan melihat bagaimana ini dapat diimplementasikan dengan multiplexer 4-ke-1. Multiplexer yang dipilih memiliki dua jalur pemilihan. Langkah pertama di sini adalah menentukan tabel kebenaran fungsi Boolean yang diberikan, yang ditunjukkan pada Tabel 8.1. Pada langkah berikutnya, dua dari tiga variabel dihubungkan ke dua baris pemilihan, dengan urutan yang lebih tinggi variabel yang terhubung ke jalur pemilihan tingkat tinggi. Misalnya, dalam kasus ini, variabel B dan C adalah variabel terpilih untuk garis seleksi dan masing-masing terhubung ke seleksi jalur S1 dan S0. Pada langkah ketiga, tabel dari tipe yang ditunjukkan pada Tabel 8.2 dibangun. Di bawah masukan ke multiplexer, minterm terdaftar dalam dua baris, seperti yang ditunjukkan. Baris pertama mencantumkan istilah-istilah di mana variabel yang tersisa A dilengkapi, dan baris kedua mencantumkan istilah-istilah di mana A tidak dilengkapi. Ini mudah dilakukan dengan bantuan tabel kebenaran. Minterm yang diperlukan diidentifikasi atau ditandai dengan beberapa cara di tabel ini. Dalam pemberian tabel, entri ini telah disorot. Setiap kolom diperiksa satu per satu. Jika tidak ada minterm dari kolom tertentu disorot, '0' ditulis di bawahnya. Jika keduanya disorot, '1' ditulis. Jika hanya satu yang disorot, variabel yang sesuai (dilengkapi atau tidak) ditulis. Baris masukan kemudian diberi status logika yang sesuai. Dalam kasus ini, I0, I1, I2 dan I3 akan dihubungkan ke A, 0, A dan A. Gambar 8.8 (b) menunjukkan logikanya penerapan.

4. Percobaan[Back]

1. Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
2. Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
3. Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
4 .Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
5. Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
6. Buka bagian Terminals mode ( )
7. Pilih terminal yang diperlukan.
8. Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
9. Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
10. Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.



    Input logicstate yang terhubung ke 8 pin merupakan sinyal atau inputan yang tetap dan kemudian pada pin data selector, pin ABC dapat diganti sesuai dengan inputan yang mana yang akan dilewatkan. Berdasarkan data selector maka pada output akan diteruskan inputan yang telah disesuaikan dengan data selector.
    Untuk prinsip kerja rangkaian ini kita harus mengetahui tabel kebenaran dari IC 74151. Dimana X0-X7 adalah 8 pilihan input, bebas diisi dengan input digital. Y adalah output dan Y' adalah NOT dari Y. A B C adalah input selector. Input bisa kita pilih dengan mengatur kombinasi A B C. E' input yang mengatur kondisi output, jika kita berikan logika 1 maka Y akan berlogika 0.

5. Video[Back]

6. Example[Back]
        > Jelaskan salah satu aplikasi multiplexer!
            Jawab : Salah satu aplikasi multiplexer yang paling umum adalah penggunaannya untuk                                     implementasi kombinasional logika fungsi Boolean. Teknik paling sederhana untuk                                 melakukannya adalah dengan menggunakan MUX 2n-ke-1 untuk diterapkan fungsi                                 Boolean n-variabel. Jalur input yang sesuai dengan masing-masing minterm yang ada di                          Fungsi Boolean dibuat sama dengan status logika '1'. Minterm tersisa yang tidak ada di                             file Fungsi Boolean dinonaktifkan dengan membuat baris masukan yang sesuai sama                             dengan logika '0'.

        > Implementasikan fungsi Boolean hasil kali jumlah yang dinyatakan oleh ∏(1,2,5) dengan                        multiplekser yang sesuai!
            Jawab: 
  • Biarkan Fungsi Bolean menjadi fungsi f(A,B,C)
  • f(A,B,C) = ∑ 0,3,4,6,7




7. Problem[Back]
    > Apa yang terjadi pada rangkaian jika seluruh inputan berlogika 0 ?

    Solusi :
        Ketika seluruh input berlogika 0 maka output y nya menjadi 0 dan y' menjadi 1

    > Dengan bentuk rangkaian yang sama apa yang terjadi ketika seluruh inputan berlogika 1        kecuali input E yang berlogika 0 ?
            Solusi : yang terjadi pada outputnya yaitu didapat output pada Y                                                         berlogika 1 dan Y' berlogika 0


8. Pilihan Ganda[Back]
 
    > Rangkaian yang memiliki banyak input dan hanya memiliki satu                   output disebut dengan rangkaian
                a. Decoder
                b. encoder
                c. multiplexer
                d. paralel
                e. kombinasional

    >  Apa komponen yang berfungsi untuk menentukan data yang mana                yang dilewatkan pada multiplexer ?
                a. Logic probe
                b. Pin selector 
                c. wire
                d. gerbang XOR
                e. not
    

9. Link Download[Back]

    Download Rangkaian [disini]
    Download Video 
    Download html 
    Download datasheet 74151 [disini]

Modul 2 Flip-Flop



Modul 2 Flip-Flop


1. Tujuan
[Kembali]

  1. Merangkai dan menguji rangkaian flip-flop

2. Alat dan Bahan [Kembali]
 
  1. Panel DL 2203D 
  2. Panel DL 2203C 
  3. Panel DL 2203S 
4. Jumper



3. Dasar Teori [Kembali]

Flip-Flop
Flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memilki dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip-flop merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger).  Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

a. R-S Flip-Flop
R-S Flip-flop merupakan dasar dari semua flip-flop yang memiliki 2 gerbang inputan atau masukan yaitu R dan S. 
 

Gambar 2.3 R-S Flip-Flop

b. J-K Flip-Flop
Kelebihan J-K Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yanng berarti diberi berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluaran atau outputnya.
  
Gambar 2.4 JK Flip-Flop
c. D Flip-Flop
D Flip-flop merupakan salah satu jenis flip-flop yang dibangun dengan menggunakan flip-flop R-S. Perbedaan dengan R-S flip-flop terletak pada inputan R, dan D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT.
 
Gambar 2.5 D Flip-Flop
d. T Flip-Flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan J-K Flip-flop yang kedua inputannya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputannya rendah.
 

 Gambar 2.6 T Flip-Flop

Friday, May 26, 2023

Laporan Akhir 1 Modul 1




Laporan Akhir 1
(Percobaan 1 Gerbang Logika Dasar)
1. Jurnal [Kembali]



2. Alat dan Bahan [Kembali]

 A) Alat
  •     1. Jumper


    Gambar 1. Jumper

        2. Panel DL 2203D 
        3. Panel DL 2203C 
        4. Panel DL 2203S
    Gambar 2. Modul De Lorenzo
  • B) Bahan (proteus)
        1. IC 7400

        2. Power DC



        3.  Switch (SW-SPDT)


         1. Gerbang AND

Gerbang AND ini memerlukan dua atau lebih input untuk menghasilkan satu output. Jika semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1



2. Gerbang OR
Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0. 
 



3. Gerbang XOR
Gerbang logika yang outputnya akan bernilai benar atau “1” jika nilai input-inputnya berbeda dan bernilai salah atau “0” jika nilainya sama. Komponen elektronika yang menggunakan gerbang logika XOR adalah IC 7486.

 

 

4. Gerbang NOT
Gerbang NOT sering juga disebut sebagai rangkaian inventer (pembalik). Tugas rangkaian NOT (pembalik) ialah memberikan suatu keluaran yang tidak sama dengan masukan. Simbol logika untuk pembalik (inverter, rangkaian NOT).

 

5. Gerbang XNOR
Gerbang logika NOR-eksklusif merupakan gerbang XOR yang dibalik (inverted). Gerbang NOR-eksklusif sering kali disingkat sebagai X-NOR. Simbol standard gerbang logika X-NOR adalah seperti tampak pada gambar di samping.

 

 


6. Gerbang NAND
Gerbang NAND terdiri dari dua atau lebih dari masukan dan sebuah sinyal keluaran. Semua masukan harus berharga tinggi untuk menghasilkan keluaran rendah.Gambar di bawah menunjukkan struktur logika dari gerbang AND dan sebuah gerbang NOT. Keluaran akhir adalah hasil operasi NOT-AND dari masukannya. Gerbang ini lebih dikenal dengan gerbang NAND.


3. Rangkaian Praktikum [Kembali]
  • Rangkaian Percobaan 1

  • Rangkaian Sinyal Clock

4. Prinsip Kerja [Kembali]

Pada percobaan 1, rangkaian dengan input B1 dan B0 serta variabel output H1 = NOT, H2 = AND, H3 = OR, H4 = XOR, H5 = NAND, H6 = NOR, dan H7 = XNOR digunakan.

Percobaan ini menggunakan modul D'Lorenzo pada bagian DL2203D dan DL2203C. Pada bagian DL2203D, kita memasukkan logika dari B0 dan B1 yang kemudian dihubungkan ke gerbang logika menggunakan jumper. Logika B0 dan B1 disini kita set sesuai dengan perintah pada modul percobaan, 


    B0 dan B1 tersebut dihubungkan ke setiap gerbang logika pada bagian DL2202C menggunakan kabel jumper. Gerbang logika yang digunakan yaitu gerbang NOT, AND, OR, XOR, NAND, NOR, dan XNOR. Gerbang-gerbang logika ini memiliki cara kerja sebagai berikut:
  • Gerbang NOT
        Gerbang NOT, akan menghasilkan logika output yang berkebalikan dari logika input. Misal jika B1 berlogika 1 dan masuk ke kaki input gerbang NOT, maka output yang akan keluar berlogika 0 

  • Gerbang AND
    Gerbang AND, prinsip kerjanya ialah output yang dikeluarkan akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1. Dan sebaliknya, output yang dikeluarkan akan berlogika 0 jika terdapat salah satu input berlogika 0. Atau dapat menggunakan prinsip perkalian. Misal ketika B0 berlogika 0 yang masuk ke kaki 2 gerbang AND dan B1 yang berlogika 0 masuk ke kaki 1 gerbang AND, maka outputnya ialah 0 x 0 = 0. Artinya output gerbang AND berlogika 0

  • Gerbang OR
       Gerbang OR, prinsip kerjanya ialah jika output berlogika 1 apabila dalam input gerbang OR terdapat masukan berlogika 1. Sebaliknya, jika output berlogika 0 apabila semua masukan (input) gerbang OR berlogika 0. Atau kita dapat menggunakan prinsip penjumlahan. Misal B1 berlogika 1 dan B0 berlogika 0 maka outputnya 1 + 0 =1. Artinya output gerbang OR berlogika 1.

  • Gerbang XOR
    Gerbang XOR, prinsip kerjanya ialah ketika jumlah input logika 1 berjumlah ganjil (1,3,5, dst), maka outputnya berlogika 1. Sebaliknya, jika jumlah input logika 1 berjumlah genap (0,2,4,dst), maka outputnya berlogika 0. Hal ini dapat dilihat ketika B1 berlogika 1 dan B0 berlogika 1. Karena jumlah input berlogika 1-nya berjumlah genap, maka outputnya berlogika 0.

  • Gerbang NAND
    Gerbang NAND, prinsip kerjanya ialah output akan berlogika 0 jika semua masukan input berlogika 1. Sebaliknya, akan menghasilkan output berlogika 1 jika terdapat input yang berlogika 0. Kita dapat juga menerapkan prinsip perkalian kemudian di NOT kan. Ketika B1 dan B0 berlogika 1 dan 0. Maka outputnya kita kalikan dulu 1 x 0 = 0 kemudian di NOT kan, sehingga outputnya berlogika 1.

  • Gerbang NOR 
   Gerbang NOR, prinsip kerjanya berkebalikan dari gerbang OR. Atau, kita dapat menggunakan prinsip pertambahan kemudian di NOT kan. Misal ketika B1&B0 berlogika  1 dan 0, maka 1 + 0 = 1, kemudian di NOT kan, sehingga outputnya berlogika 0

  • Gerbang XNOR
    Gerbang XNOR, prinsip kerjanya ialah jika jumlah input berlogika 1 berjumlah genap (0,2,4,dst), maka outputnya berlogika 1. Sebaliknya jika jumlah input logika 1 berjumlah ganjil (1,3,5, dst), maka outputnya berlogika 0. 

    Output dari setiap gerbang logika dihubungkan ke bagian DL2203D yang memiliki LED sebagai tanda logika dari output. Jika LED mati, maka outputnya berlogika 0 dan jika LED menyala, maka outputnya berlogika 1.





5. Video Praktikum [Kembali]
  • Simulasi Percobaan 1


  • Simulasi Sinyal Clock





6. Analisa Praktikum [Kembali]

Adapun analisa dari percobaan yang dilakukan adalah:

Percobaan 1

1.Analisa perbedaan sinyal hasil keluaran masing-masing gerbang logika? Jelaskan mengapa didapatkan sinyal seperti itu dan bandingkan dengan sinyal clocknya!

Pembahasan:
 ➤ a)    Pada Gerbang Not

Output yang didapatkan sama dengan input yang dihubungkan dengan input clock(CLK) seharusnya sinyal keluaran /output dari Not adalah kebalikan dari sinyal masukan/ input dari lock.

b)    Pada Gerbang AND

Output yang didapatkan sama dengan input Clock yang diberikan karena dalam AND prinsip kerjanya menggunakan perkalian dalam input sinyal CLK bernilai 0 maka outputnya juga bernilai 0 untuk input CLK yang bernilai 1 maka outputnya juga bernilai 1 karena prinsip kerja AND adalah perkalian diinputnya.

c)     Pada Gerbang OR

Output yang didapatkan sama dengan input clock yang diberikan karena dalam OR prinsip kerjanya menggunakan penjumlahan dalam inputnya sinyal clk bernilai 0 maka outputnya juga bernilai 0 begitu pula output 1 ia memiliki input 1 karena aturan OR yaitu Penjumlahan.

d)    Pada Gerbang XOR

Output pada sinyal XOR sama dengan input OR yang bernilai 0 sedangkan untuk input input yang bernilai 1 berkebalikan dengan sinyal input yang diberikan prinsip kerja untuk gerbang logika XOR adalah menghasilkan keluaran yang bernilai 1 hanya jika jumlah masukan yang bernilai 1 adalah ganjil dan bernilai 0 jika jumlah masukan yang bernilai 1 dan genap

e)     Pada Gerbang NAND

Output pada gerbang NAND kebalikan dari sinyal input yang diberikan, prinsip kerja NAND adalah perkalian yang di NOT kan Dimana jika sinyal input 0 maka output perkalian 0 sehingga sinyal outputnya berlogika 1, begitu pula dengan sinyal input bernilai 1 maka sinyal output bernilai 0 dalam grafik sinyal dimulai dari 1 begitu pula sebaliknya.

f)     Pada Gerbang NOR

Ouput pada gerbang NOR adalah kebalikan dari sinyal inputnya sesuai dengan prinsip kerja OR yang dinotkan yaitu aturan penjumlahan jika input 0 maka output nya 1 jika inputnya 1 maka output NOR yang dihasilkan sinyal bernilai 0

g)    Pada Gerbang XNOR
Output XNOR untuk input sinyal CLK bernilai 0 didapatkan input bernilai 1 ( berkebalikan) saat input 1, outputnya sama dengan input sinyal,untuk Gerbang XNOR prinsip kerja sama dengan XOR yang dinotkan.

2. Bandingkan teori yang ada dengan data hasil praktikum yang didapatkan! Apakah hasilnya sama? Jika iya, jelaskan teori tentang prinsip masing – masing gerbang logika dan jika tidak, jelaskan kenapa berbeda!

Pembahasan:

Dalam percobaan yang telah didapatkan sama dengan teori tentang masing-masing gerbang logika.

Teori- Teori Gerbang Logika:

1.     NOT = membalikan sinyal input yang ada.

2.     AND = operasi perkalian dari input 

3.     NAND = operasi perkalian dari input yang outputnya dinotkan 

4.     OR = operasi penjumlahan dari input

5.     NOR = operasi penjumlahan input yang oputnya dinotkan

6.     XOR = Jika input 1 berjumlah ganjil maka output bernilai 1 dan jika input berjumlah genap maka output bernilai 0

7.     XNOR = output dari gerbang logika XOR yang dinotkan

 

3. Diketahui bentuk sinyal sebagai berikut.

 



bagaimana bentuk sinyal yang dihasilkan jika menggunakan gerbang NOR dan NAND?

 




7. Link Download [Kembali]
➽Download HMTL klik disini
➽Download Simulasi Rangkaianklik disini
➽Download Rangkain Praktikum klik disini
➽Download Video Praktikum klik disini
➽Download Datasheet XOR 4030 klik disini
➽Download Datasheet OR 4071 klik disini
➽Download Datasheet AND 4073 klik disini
➽Download Datasheet LED klik disini
➽Download Datasheet Resistor klik disini
➽Download Datasheet Switch klik disini


Entri yang Diunggulkan

Modul 1 Percobaan 3 Praktikum uP & uC

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Prosedur 2. Hardware dan Diagram Blok 3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja 4. Flow...